Jumat, 11 Desember 2009

INKAI DAN FORKI


SUMPAH KARATE
1.Sanggup memelihara kepribadian
2.Sanggup patuh pada kejujuran
3.Sanggup mempertinggi prestasi
4.Sanggup menjaga sopan santun
5.Sanggup menguasai diri




ARTI LAMBANG DAN WARNA INKAI
Bulatan Bumi berwarna Merah dan Putih yang diikat Sabuk Hitam di dalam sebuiah lingkaran dengan warna dasar Kuning, melambangkan anggota INKAI yang bersatu padu dalam satu ikatan kekeluargaan berdasarkan prinsip-prisip Karate-Do.
MERAH melambangkan keberanian
PUTIH melambangkan suci
HITAM melambangkan keteguhan tekad dan percaya pada diri sendiri
KUNING melambangkan keanggunan kepribadian

Rabu, 09 Desember 2009

SEJARAH INKAI

section : Sejarah | Profil | Struktur Organisasi | Prestasi

SEJARAH


Sejarah Karate di Indonesia
Di Indonesia karate mulai berkembang sekitar tahun 1963, setelah kembalinya mahasiswa-mahasiswa yang tugas belajar di Jepang. Karyanto, Baud Adikusumo, Mochtar, Sabeth Muchsin dan Wono Sarono adalah orang-orang yang berjasa memperkenalkan dan mengambangkan seni beladiri karate di Indonesia.

Sejarah Berdirinya INKAI
pada 1964, sejumlah karateka mendirikan PORKI (Persatuan Olahraga Karate Indonesia) yang berafiliasi ke JKA (Japan Karate Association) dan beraliran shotokan. Aliran itu dipopulerkan Funakoshi dan diturunkan kepada Nakayama, yang menggelar kejuaraan karate pertama di Jepang pada 1957 atau hanya 12 tahun setelah Jepang luluh lantak dibom Sekutu.
Shotokan merupakan salah satu dari empat aliran karate terbesar di Jepang, selain Wado, Goju dan Shito yang masing-masing "beranak-bercucu" menjadi aliran-aliran kecil.
Pada 1972, PORKI berubah menjadi FORKI (Federasi Karatedo Indonesia). PORKI sendiri berubah menjadi Inkai (Institut Karatedo Indonesia) karena sejak awal berafiliasi ke shotokan. FORKI merupakan payung bagi seluruh perguruan karate di Indonesia, yang kemudian diakui KONI Pusat dan dipertandingkan di PON 1973 untuk pertama kalinya.